Senin, 28 Juni 2010

KAMPUNG UWONG CINO

Pelakon :
- Mang Juhai
- Mang Kuclok
- Pak Lurah
- Polisi 1
- Polisi 2

SINOPSIS

Tatkala disuatu hari becak mang Juhai berhenti di kekeramatan lima gundukan makam Cina, cuma satu kebetulan saja mang Juhai berhenti di situ, kebetulan lantaran tidak kuat menahan rasa mual di perutnya. Mang Juhai menyoroti tanah luas yang begitu indah yang cuma dihuni lima gundukan nisan. Mang Juhai mempunyai ide untuk mendirikan sebuah perkampungan di daerah tanah yang luas itu, sehingga seminggu ia mempunyai ide, maka sudah sepuluh gubuk tegak berjajar setengah memagari pekuburan, dan jadilah sebuah perkampungan yang baru.

Narator :
Sebuah cerita Mang Juhai dan Mang Kuclok yang menjadi pendiri di suatu perkampungan, para masyarakat mengangkat mang Juhai sebagai pendiri kampung sekaligus ketuanya, sebagai wakil ketua diangkat mang Kuclok, yang terkenal sebagai jagoan yang paling berani di kalangan dunia sopir becak. Dan sekaligus pemberian nama kampung yang baru “Kampung Uwong Cino” untuk itu membuat suatu pengesahan resmi dari Pamong Praja lewat pak Lurah.
Berangkatlah mang Juhai dan mang kuclok, setiba di sana sikap pak lurah tidak mengenakan hati.

Pak Lurah :
Seharusnya kalian tinggalkan kuburan Cina itu, kampung yang kalian dirikan adalah kampung liar yang tidak bisa dibenarkan.

Mang Juhai :
Lho, Pak lurah ini nak bela rakyat apo Cino yang sudah menggagahi kito, ini ni tanah milik rakyat bukan Cino.

Pak Lurah :
Jika begitu sudah pasti saya tidak akan dipilih jadi lurah desa dari lima ribu jiwa, empat kampung kelurahan ini.

Mang Juhai :
(mengumpat bertubi-tubi)

Mang Kuclok :
Juhai, payo panggilah kawan-kawan komite, kito didatengi polisi samo kuli-kuli Balai kota.

Mang Juhai :
Polisi???
(Mang Juhai dikagetkan dari tidurnya)


Mang Kuclok :
Yo, cepatlah panggil komite, kito nak dibongkar dari sini.

Mang Juhai :
(termangu, dan gagap)
Tapi Kuclok, alamat keduo kawan kito tuh lupo aku nanyonyo semalem, karno semalem aku ketemu dio sedang minum-minum di warung dekat alun-alun itu.

Mang Kuclok :
Jadi apo yang nak kito perbuat Juhai??? Aku bingung nak ngelakuke apo…

Mang Juhai :
Dasar aparat dak tau diri!!! Aku pegen nian ngebantai aparat itu, tapi apolah dayo aku dak punyo kekuatan, aku cuma sopir becak. Caknyo dak katek yang nak bantu kito, sekarang bepekerlah apo yang nak kito lakuke???

Polisi 1:
Siapa yang jadi pemimpin di sini???

Mang Juhai :
Aku ketuanyo di sini, Kuclok wakilnyo ado apo???

Polisi 1 :
Kalian berdua kami tahan!!! Harap ikut kami ke kantor polisi.

Mang Juhai :
Tapi apo salah kami???
Mang Kuclok :
(tampak gugup)

Polisi 1 :
Nanti akan dijelaskan di kantor polisi, sekarang saudara ikut saya!!!


Polisi 2 :
Nah itulah kesalahan kalian, kenapa tanah kuburan dijadikan tempat kediaman kalian. Dan kalian berdualah yang jadi biang keladi dari permasalahan ini, kalian berdua diancam hukuman yang berat!!!

Mang Juhai :
Haaaaaa!!! Tapi pak,kami berhak menepati tanah tersebut, toh tanah itu sudah jadi milik rakyat yang sudah dikuasai kaum feodalis!!!

Polisi 2 :
Saudara pikir kami ini bukan warga rakyat, saudara pikir kami ini bukan polisi yang diangkat oleh rakyat dan digaji dengan pajak rakyat!!!! Haa.

Mang Kuclok :
Tapi pak, komite ngomong kami dak salah menepati kuburan Cino yang nganggur.

Polisi 2 :
Baik, sekarang begini!!! Andaikan saja saya ini komite, andaikan pula kalian berdua ini sekarang punya sebidang tanah kuburan keluarga yang luas. Sekarang saya selaku komite secara tidak langsung menghasut pada segerombolan orang gelandangan agar mereka menepati kuburan itu. Tanpa permisi, terus seenaknya saja mereka mendirikan perkampungan. Dengan alasan, karena orang gelandangan perlu tanah. Dan kebetulan tanah kuburan Cina kelihatan nganggur, apa saudara bisa menerima????

Mang Kuclok dan Mang Juhai :
(menggeleng sedikit)


Polisi 2 :
Naa kalau begitu apa saudara bisa membenarkan komite dan orang-orang yang merampas tanah pekuburan keluarga saudara ???

Mang Kuclok dan Mang Juhai :
(menggeleng lagi)

Polisi 2 :
Jadi, apakah saudara bisa bilang komite benar ???

Mang Juhai dan Mang Kuclok :
(terdiam sejenak)

Polisi 2 :
Kita hidup dalam Negara hukum, kita semua menentang cara dan tindakan-tindakan liar yang menyalahi hukum, misalnya nyerobot tanah milik orang lain. Mengerti saudara ???


Mang Juhai :
Pak, mohon jangan dipenjara, kami janji dak bakal ngulang lagi, kami akan mematuhi aturan hukum.

Polisi 2 :
Nian apa???

Mang Kuclok :
Nian pak!!!

Mang Juhai :
Iyo pak tolonglah!!! Jangan dipenjara kami ni!!!

Polisi 2 :
Baiklah, untuk kali ini kalian akan dibebaskan dari tuntutan hukum, tapi sekali ini saja, kalau terulang lagi kalian siap-siap akan diberi hukuman.

Mang Juhai :
Alhamdulillah, akhirnyo masih biso aku ketemu dengan bini aku, bini aku nak ngelahirke pulo.

Polisi 2 :
Antarkan mereka ke luar!!!

Mang Kuclok :
Mokasi pak yooooo!!!


Karya: Mitra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar